(Ambin Demokrasi)
Oleh: Noorhalis Majid
DETAKWAKTUNEWS, Tidak lama setelah kampus-kampus mengeluarkan petisi keprihatinan atas kondisi politik dan demokrasi, muncul balasan dari para guru besar dan akademisi yang pro terhadap pemerintah, menyampaikan pernyataan bantahan. Bahwa tidak benar kondisi memprihatinkan tersebut, faktanya kondisi baik-baik saja. Tidak ada yang dilanggar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, buktinya kepercayaan publik kepada pemerintah sangatlah tinggi.
Pendek kata, semua tuduhan dan keprihatinan, dibalas dan dijawab dengan argumen sebaliknya. Bahkan dihimbau agar senantiasa menjaga situasi tetap kondusif, karena tinggal hitungan hari bangsa ini menghadapi Pemilu.
Sudah menjadi hukumnya, kalau ada sesuatu yang ditawarkan atau dilempar ke ruang publik, pasti ada yang merespon. Kebudayaan Banjar memiliki satu istilah unik terkait tawar menawar di ruang publik, termasuk tawar menawar gagasan dengan istilah “baangsul”.
Diambil dari traksaksi jual beli. Bila nila uang dibayarkan lebih besar dari nilai belanjaan, akan mendapat uang kembalian, disebut angsulan.
Kehidupan sosial meminjam istilah ini, ketika ada tindakan yang dianggap berlebihan, baik berupa kekerasan verbal maupun fisik. Saat tindakan itu dibalas, disebut juga dengan baangsul.
Sindir-menyindir juga bentuk lain dari baangsul. Jangan terbiasa menyindir, kalau tidak ingin disindir. Karena saat ada yang terluka atau terganggu, sangat mungkin dibalas dalam bentuk sindiran lainnya. Bahkan, bisa jadi lebih tajam dari yang sudah disampaikan.
Ketika petisi atau pernyataan sikap yang sudah disampaikan kampus-kampus mendapat balasan sebaliknya, maka mau tidak mau harus disikapi lebih tegas lagi. Setidaknya agar menjadi pembelajaran publik, bahwa ada kelompok akademisi yang peduli dan prihatin terhadap situasi yang sedang terjadi.
Memang karena terkait politik kekuasaan, selalu ada konsekuensi. Apalagi sejarah ditentukan oleh pemenang. Jangan takut, kalau memang bagian dari seruan moral, sampaikan dengan lantang, walau konsekuensinya “baangsul”. (nm/Red)