Senin, Juni 16, 2025
spot_img
BerandaBerita UtamaPETISI KAMPUS, “TAGARAK URANG BANGUN”

PETISI KAMPUS, “TAGARAK URANG BANGUN”

(Ambin Demokrasi)

Oleh: Noorhalis Majid

 

DETAKWAKTUNEWS, Melihat situasi demokrasi yang semakin kacau, kampus sahut menyahut menyampaikan petisi atau pernyataan sikap. Isinya beragam, ada yang tajam menohok, ada pula yang normatif, sekedar membuat pernyataan, agar tidak dianggap ketinggalan.

Apapun isi pernyataannya, gerakan ini memberikan gambaran, kampus sudah mulai gerah pada situasi politik dan demokrasi. Praktiknya tidak seperti diajarkan di kampus-kampus. Bahkan terjadi menyimpangan, distorsi. Di tengah perjalanan, demokrasi bukan hanya dibajak kelompok oligarki, bahkan ditelanjangi, hingga kehilangan etika, moral, adab, sopan santun, dan mungkin juga akhlak.

Karenanya kampus membuat pernyataan, berharap semua pihak yang sudah menelanjangi, kembali pada khitah dan perannya masing-masing, sebagaimana sudah diatur dalam konstitusi.

Tentu saja kalau sekedar pernyataan – tanpa dibarengi aksi, sangat sulit mengembalikan politik dan demokrasi pada jalur semestinya.

Lantas, aksi seperti apa yang paling bermartabat? Demo besar-besaran tentu sudah bukan zamannya. Lebih banyak merugikan dan resikonya besar. Walau dianggap paling efektif dalam menggulingkan rezim, sehingga demo dengan massa besar masih ditunggu.

Cara lain paling efektif, bila semua “orang kampus” yang sebelumnya mendukung dan berada di pemerintahan, mengisi berbagai jabatan strategis, menarik diri pulang ke kampus, dan turut melakukan konsolidasi.

Dengan demikian, pasti pemerintahan kehilangan orang-orang strategis dan penting, karena perannya selama ini memang sangat sentral.

Hanya saja, apakah orang-orang kampus tersebut mau? Jangan-jangan semua kekacauan ini, sudah sepengetahuan mereka pula? Sehingga apapun yang disuarakan kampus dan akademisi, tidak memberi efek perubahan.

Terhadap situasi seperti ini, kebudayaan Banjar menyindirnya dengan ungkapan “tagarak urang bangun”. Bahwa sebenarnya para akademisi yang ada di pemerintahan itu, sudah tahu semua kekacauan ini, tapi pura-pura tidak tahu, pura-pura tidur – sambil menyusun argumen pembelaan. Walau dibangunkan, tidak akan peduli. (nm/Red)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
SELAMAT HARI JADI KE- 22 KABUPATEN BARITO TIMUR ┃ 3 AGUSTUS 2002 - 3 AGUSTUS 2024 ┃SEHAT, EDUKATIF, HARMONIS, AMAN, TENTRAM, BER-IMAN┃

Most Popular

Recent Comments